DENTITAS KORBAN MUTILASI DIKETAHUI
Posted Juli 19, 2009
on:Mengarah Mahasiswi STIKES ICME Jombang Petugas Polwil Periksa Teman Kos MADIUN-Misteri identitas perempuan korban mutilasi mulai terungkap.Polisi menduga,sembilan potong tubuh yang ditemukan di Magetan dan Jogjakarta itu adalah Ayu Wulandari,21,mahasiswi semester II,STIKES Insan Cendekia Medika(ICME)Jombang.”Korban diduga bernama Ayu Wulandari,”ujar salah seorang petugas Polwil Madiun,kemarin(18/7). Informasi yang dihimpun Radar Madiun,korban merupakan warga Dusun Ngrayung,Desa Kepuhrejo,Kudu,Jombang (bukan Bojonegoro,Red).Dia adalah mahasiswi yang sedang menjalani praktik di RSUD dr Hardjono, Ponorogo.Program itu,dijadwalkan berlangsung selama satu bulan.Namun,baru berjalan dua pekan korban sudah tidak kelihatan di tempat kos maupun rumah sakit tempatnya praktik.”Sehari sebelum ada penemuan potongan tubuh di Jogjakarta,dia(korban,Red)sempat SMS ke temannya bernama Anton dan Gilang.Mereka diminta menjemputnya di Sarangan yang katanya korban sedang dalam keadaan bahaya,”ungkap Bayu Endro,teman praktik korban di RSUD dr Hardjono Ponorogo,saat dikonfirmasi wartawan via handphone. Sementara itu,Polwil Madiun terus melakukan penyidikan untuk mengungkap kasus mutilasi tersebut.Kemarin,tiga orang saksi dimintai keterangan.Yakni,dua teman kos korban di Ponorogo.Mereka adalah Nuri dan Ninda.Dan, seorang saksi lagi adalah Abdul Latif,21,warga Kepanjen,Kabupaten Malang. Ketiga saksi itu,mulai diperiksa petugas di dua ruang berbeda,sekitar pukul 11.00 WIB.Saat dikonfirmasi, Kapolwil Madiun Kombespol Achmadi belum bersedia memberikan banyak keterangan.Baik soal kepastian identitas korban dan tempat kejadian perkara(TKP). Perwira dengan pangkat tiga melati di pundaknya itu hanya mengatakan identitas korban sudah diketahui. Ini,setelah potongan tubuh yang ditemukan di Magetan dan Jogjakarta bisa disatukan oleh petugas forensik Polda Jatim.”Secara fisik intinya sudah cocok.Dan, kami sudah konfirmasikan ke pihak keluarga,”katanya, di Mapolwil Madiun. Dia menegaskan,saat ini pihaknya masih melakukan penyidikan terhadap lebih dari enam saksi.Ini,untuk mengungkap pelaku dalam peristiwa tragis tersebut. ”Secara fisik idenititas memang sudah diketahui.Tapi untuk uji forensiknya masih diperiksa di laboratorium. Yang jelas kami masih melakukan pemeriksaan,biarlah kami bekerja dulu,”paparnya. Alasan senada diungkapkan AKBP dr Heri Wijatmoko, ahli forensik tim Labfor Cabang Jatim.Dia mengatakan, beberapa hal tentang hasil otopsi tidak boleh diungkap ke publik.Seperti,alat yang digunakan,penyebab dan waktu kejadian.”Kalau itu dikatakan akan menimbulkan alibi kepada masyarakat,”katanya. Info : radar madiun
Tinggalkan Balasan